Perlindungan tanaman
adalah segala kegiatan perlindungan terhadap kerusakan tanaman mulai dari tanam
sampai diterima konsumen.
Tujuan perlindungan
tanaman adalah untuk mendapatkan hasil ekonomi yang optimal dengan kerusakan
lingkungan yang minimal.
Negara maju yang
melaksanakan perlindungan tanaman secara intensif masil kehilangan hasil panen
sebesar 10%, negara berkembang 60%, bahkan dalam kejadian insidentil lokal atau
regional negara berkembang dapat kehilangan hasil sampai 100%.
Perlindungan tanaman
dari:
1. Faktor
biotik (makhluk hidup seperti hama penyakit dan gulma)
2. Faktor
abiotik (bukan makhluk hidup berupa angin, air, cahaya, api suhu, dan
lain-lain)
Gangguan adalah setiap
perubahan pertanaman yan mengarah kepada pengurangan kuantitas dan kualitas
dari hasil yang diharapkan, misalnya:
a. Lobang
pada daun akibat dimakan serangga
b. Bercak
pada daun akibat penyakit
c. Pengurangan
tumbuh karena persaingan dengan gulma
Kerugian adalah istilah
umum uang biasanya dipakai untuk akibat sosial ekonomi. Beberapa contoh
kerugian:
a. Tahun
1845 di Irlandia, penyakit kentang yang disebabkan oleh jamur Phytophthora
Infestans dalam periode 1845-1860, menyebabkan kurang lebih 1 juta orang mati
kelaparan dan 1,5 juta orang menjadi imigran ke USA dari total penduduk 8 juta
orang.
b. Di
Benggala India pada tahun 1942 terjadi kerusakan padi karena jamur
Helminthosporium Oryzeae yang menyebabkan kerugian 50-90% dan berakibat
terjadinya bahaya kelaparan.
HAMA TANAMAN
Hama tanaman adalah
semua binatang atau hewan yang merusak tanaman yang dibudidayakan oleh manusia.
Penggolongan hama:
1. Berdasarkan
jenis OPT (organisme pengganggu tanaman)
2. Berdasarkan
statusnya
3. Berdasarkan
jenis inang (makanan)
Berdasarkan
jenis OPT, hama dibagi menjadi 4 kelompok:
1. Serangga
(insect). Contoh: penggerek batang padi, wereng, walang sangit, kutu dan
lain-lain.
2. Binatang
menyusui (mamalia). Contoh: tikus, babi hutan, landak, dan lain-lain.
3. Binatang
lunak (mollusca). Contoh: keong mas, bekicot, dan lalin-lain.
4. Burung.
Contoh: burung pipit, burung gereja, burung gelatik.
Berdasarkan
statusnya, hama dibagi menjadi 5:
1. Hama
utama (hama kunci), adalah jenis hama yang dalam kurun waktu yang lama selalu
menyerang tanaman budidaya pada suatu daerah dengan intensitas serangan yang berat.
Seringkali dalam daerah yang luas sehingga memerlukan usaha pengendalian. Tanpa
usaha pengendalian maka hama ini akan mendatangkan kerugian ekonomi bagi
petani. Biasanya pada suatu agroekosistem hanya ada 1 atau 2 jenis hama utama.
2. Hama
kadang kala (hama minor), adalah jenis hama yang relatif kurang penting karena
kerusakan yang di akibatkannya masih dapat ditoleransi oleh tanaman.
Kadang-kadang populasinya pada suatu saat meningkat melebihi ambang batas
toleransi ekonomi tanaman. Peningkatan populasi hama ini mungkin disebabkan
oleh gangguan pada proses pengendalian alami, keadaan iklim, kesalahan
pengelolaan lahan oleh manusia misalnya penggunaan pestisida yang berlebihan.
3. Hama
potensial.
4. Hama
migran, adalah jenis hama yang tidak berasal dari agroekosistem setempat,
tetapi datang dari luar karena sifatnya yang berpindah-pindah.
5. Hama
skunder (hama sporadis), adalah jenis hama dalam keadaan agroekosistem normal.
Berdasarkan
jenis makanan (inang)
1. Monophag,
hama yang hanya mempunyai satu jenis inang. Contoh: penggerek batang padi.
2. Oligophag,
hama yang mempunyai beberapa jenis inang. Contoh: Plutella xylostella (ulat
daun kubis).
3. Polyphag,
hama yang mempunyai banyak inang. Contoh: spodoptera litura (ulat grayak).
SERANGGA
Serangga adalah
binatang / hewan yang termasuk dalam kelas insecta (Hexapoda). Ciri kelas
insecta:
1. Tubuh
terbagi menjadi 3 bagian
2. Mempunyai
sepasang antena
3. Kaki
tiga pasang
4. Mempunyai
sepasang atau dua pasang sayap
Alat mulai terdiri
dari sepasang mandibula, sepasang maxila labium dan hypopharing.
0 comments:
Post a Comment